Kisah Pengungsi, Detik-detik Dikeluarkan dari Gaza Menuju Mesir

    Situasi di Gaza masih memprihatinkan, dengan kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan untuk 2,4 juta penduduknya, menurut kelompok bantuan.

    Penduduk Palestina mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah dievakuasi dari Gaza utara, seperti yang diminta oleh Israel, namun masih dalam ancaman.

    “Kami diberitahu bahwa orang-orang sedang mengungsi dari Kota Gaza menuju wilayah tengah Jalur Gaza di luar lembah, jadi kami menuju ke sana,” kata Amin Al-Aqluk kepada AFP.

    “Setelah 20 hari, kami dibombardir. Tiga anak kami kehilangan nyawa dan kami semua terluka.

    “Tidak ada harapan di Jalur Gaza. Di sini sudah tidak aman lagi. Ketika perbatasan dibuka, semua orang akan pergi dan beremigrasi. Kita menghadapi kematian setiap hari, 24 jam sehari.”

    Dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa kekerasan dapat berubah menjadi perang regional, Presiden AS Joe Biden menyerukan “mekanisme mendesak” untuk meredakan ketegangan dan mengatakan diplomat tinggi Antony Blinken akan memulai tur Timur Tengah lainnya mulai hari Jumat.

    Turki dan Iran menyerukan konferensi regional untuk mencegah kebakaran besar, ketika Israel menghadapi rentetan serangan udara setiap hari dari Hamas dan kelompok lain yang didukung Iran di Timur Tengah, termasuk pemberontak Houthi di Yaman.

    Di utara, Israel hampir setiap hari saling melancarkan serangan dengan gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran.

    Dan keluarga para sandera yang diculik oleh Hamas telah mengalami penantian yang tak tertahankan untuk mendapatkan kabar tentang kerabat mereka yang diduga ditahan di labirin terowongan jauh di bawah Gaza.

    Baca Juga :   Presiden Prabowo dan PM Inggris Keir Starmer Serukan Gencatan Senjata di Gaza

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI