WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk memaksimalkan cadangan air.
Masyarakat juga diminta untuk menghemat penggunaan air demi mengantisipasi dampak fenomena El Nino yang diprakirakan mulai terjadi Juli hingga akhir tahun 2023.
Prakirawan BMKG Wilayah I Medan Aryo Prasetyo di Medan, mengatakan untuk menghadapi fenomena El Nino masyarakat dari sekarang harus menyiapkan persediaan air yang cukup seperti maksimalkan waduk, embung dan lainnya.
Fenomena El Nino ini diperkirakan akan berdampak pada kekeringan panjang di wilayah Indonesia.
Atas kondisi tersebut masyarakat dari sekarang harus menghemat penggunaan air dan memaksimalkan cadangan air.
Baca juga: Noor Azkya Allima Sahbirin Raih The Best in Academic di GIBS
“Kalau untuk wilayah Sumatera Utara mungkin tidak terlalu berdampak, hanya wilayah Sumatera Utara bagian Selatan dan Timur saja. Kekeringan tidak serta merta terjadi, tetapi bertahap dan terus hingga akhir tahun,” katanya (10/6).
Ia menjelaskan fenomena El Nino dipengaruhi oleh suhu muka air laut di Samudra Pasifik, dan Indian Ocean Dipole yang dipengaruhi suhu di Samudra Hindia, di mana keduanya terjadi bersamaan pada musim kemarau tahun ini.
Diprakirakan pada semester 2 ini dapat berdampak pada semakin berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau ini.
Bahkan, sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal, atau lebih kering dari kondisi normalnya.