WARTABANJAR.COM, BATULICIN – Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dalam penangangan stunting mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Pemkab Paser melalui Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) melakukan
kunjungan kerja ke Tanah Bumbu untuk mengkaji cara penanganan stunting.
Rombongan dipimpin Kepala Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kabupaten Paser, Amir Faisol.
Kunker tersebut dalam rangka kaji tiru tentang penanganan stunting yang sudah dilakukan oleh Kabupaten Tanah Bumbu sejak tahun 2022 kemarin.
Rombongan kunker disambut Asisten Bidang Pemerintahan Setda Tanbu Hj Mariani dan Kepala DKBP3A Tanbu Hj Narni di ruang rapat Bersujud 1 Kantor Bupati, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Indonesia Ternyata Belum Cabut Status Darurat Covid-19, Ini Alasan Kemenkes
Kegiatan yang dilakukan TPPS Kabupaten Paser ini kerena mendapatkan informasi bahwa TPPS Tanah Bumbu sudah berhasil menurunkan angka stunting.
“Informasi yang Kami dapatkan bahwa Tanah Bumbu adalah salahsatu yang terbaik dalam hal penanganan stunting di Kalimantan Selatan,” Kata Amir Faisol.
Dikatakannya, pada tahun 2021, angka stunting di Kabupaten Paser masih diangka 23,8 persen, bahkan di tahun 2022 kemarin, bukannya menurun tapi malah naik menjadi 24,9 atau naik 1,1 persen.
Padahal harapan pihaknya di tahun 2022 itu angka stunting Kabupaten Paser paling tidak dapat turun menjadi 19 persen.
“Dengan hal ini melalui pihak TPPPS Kabupaten Paser akhirnya menggali sebuah model untuk menyerap pola penanganan dari Kabupaten yang berhasil menangani stunting tersebut,” paparnya.