10 Kata-kata Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri dalam Berbagai Bahasa di Dunia

    WARTABANJAR.COM – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memastikan 1 Syawal 1444 H akan jatuh pada 21 April 2023. Artinya Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah jatuh pada Kamis 21 April 2023.

    Hari raya bagi umat Muslim di seluruh dunia ini ditandai dengan berakhirnya menjalankan ibadah puasa wajib di bulan suci Ramadan.

    Seperti pengalaman umat Muslim di Indonesia, ucapan yang paling umum dan populer untuk keluarga dan teman selama Idul Fitri adalah ‘Selamat Idul Fitri’.

    Jika Anda ingin mengucapkan selamat Idul Fitri kepada teman dan keluarga Anda, ada beberapa frasa berbeda untuk digunakan dalam bahasa ibu Anda.

    Mengucapkan ucapan ‘Idul Fitri’ adalah ucapan khas di banyak negara, yang diterjemahkan sebagai ‘Selamat Idul Fitri’ dalam bahasa Inggris.

    Inilah ucapan ‘Idul Fitri’ dalam bahasa Arab, Malaysia, China, dan lusinan bahasa lainnya.

    Berikut ucapan Idul Fitri 2023 dari berbagai bahasa:

    Bahasa Arab = عيد مبارك (Eid Mubarak) atau عيد سعيد (Eid Saeed)
    Bahasa Bosnia = Bajram Šerif mubarek olsun
    Bahasa Turki = Ramazan Bayramı atau Bayramınız Kutlu Olsun
    Bahasa Indonesia = Selamat Idulfitri
    Mesir = كل سنة وانتوا طيبين.
    Bahasa China = 开斋节快乐 – Kāizhāi jié kuàilè
    Afghani = Akhtar de nekmregha sha
    Albanian = Gëzuar Bajramin
    Kurdis = Cejna we pîroz be
    Malaysia = Selamat Hari Raya

    Muhammadiyah: Idul Fitri Kamis 21 April 2023

    Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memastikan 1 Syawal 1444 H akan jatuh pada 21 April 2023.

    “Kalau ada pemerintah, atau yang lain mengawali maupun mengakhiri Idul Fitri kita semua saling tasamuh, saling toleran,” ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dikutip dari muhammadiyah.or.id, Selasa (11/4/2023).

    Haedar menegaskan supaya umat tidak perlu heboh dalam menghadapi perbedaan. Sebab, jika heboh dalam menghadapi perbedaan akan membatalkan puasa Ramadan yang dijalankan.

    “Muhammadiyah harus tetap rendah hati, tetapi kita juga harapkan baik pemerintah maupun ormas lain yang berbeda juga rendah hati. Tidak usah mengikuti itu pendapat-pendapat ilmuan, yang mengatakan Muhammadiyah sudah usang.” Tegas Haedar Nashir.

    Guru Besar Sosiologi ini menegaskan, supaya menghindari sikap yang menimbulkan pecah belah umat dengan mengikuti pendapat ilmuan yang menyudutkan salah satu pendapat atau hasil ijtihad. Sebab jika mengikuti perdebatan itu tidak akan ada habisnya.

    Ke depan, Haedar berharap sebagaimana yang telah diusulkan oleh Muhammadiyah supaya umat Islam memiliki kalender global. Di mana semua sudah ditentukan, seperti yang terdapat kalender masehi.

    “Kita ingin ada kepastian dan dalam menentukan tanggal, bulan dan seterusnya. Nanti suatu saat insyaallah akan terbentuk itu,” imbuhnya.

    Haedar menekankan supaya umat lebih menghayati ibadah puasa dan perayaan Hari Raya Idul Fitri, serta tidak membesar-besarkan tentang perbedaan yang ada.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor : didik tm

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI