WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Menjelang bulan suci Ramadan harga kebutuhan pokok biasanya melambung.
Bahkan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) mengingatkan pemerintah bahwa permintaan bahan pangan menjelang Ramadan bakal naik lebih dari 50 persen.
Oleh karena itu, pemerintah diminta memperhatikan tahapan-tahapan kenaikan permintaan dan harga bahan pokok yang terjadi pada periode menjelang Ramadan.
Ketua Umum DPP Ikappi Abdullah Mansuri mengatakan, fase pertama biasanya terjadi pada 3 hari sampai dengan 1 pekan menjelang Ramadhan.
Hal ini terjadi karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi.
“Kita memiliki masyarakat yang turun temurun berbudaya dalam menyambut awal Ramadan menyajikan makanan-makanan istimewa. Maka kami berharap dalam fase pertama ini, pemerintah dapat menjaga pasok bahan-bahan yang ada di pasar dapat tersedia dan distribusi dijaga dengan baik serta produksi dapat di perbaiki,” ujarnya melalui pernyataan tertulis, Kamis (9/3/2023).
Dalam waktu transisi fase pertama dan kedua, terjadi penurunan permintaan di waktu pertengahan Ramadan, lalu melonjak tinggi di penghujung Ramadan menuju ke Hari Raya Idulfitri.
Menurutnya, biasanya pedagang dan masyarakat mempersiapkan beragam macam hidangan pada hari raya sehingga permintaan pun akan melonjak tinggi.
“Kami harap dalam fase ini, kita dapat menjaga pasokan tetap aman dan distribusi lancar. Fase kedua ini banyak terjadi kendala di distribusi karena beberapa komoditas harus terganggu dengan adanya arus mudik lebaran,” tutur Abdullah.