WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Pertumbuhan ekonomi terus meningkat serta tingkat inflasi terkendali menandakan progres kinerja makro ekonomi Kalimantan Selatan (Kalsel) positif.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalsel, Sulaimansyah mengatakan pertumbuhan ekonomi menguat signifikan pada periode triwulan III 2022 sebesar 5,59 persen, yang didukung oleh konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor tinggi.
Inflasi pada Oktober 2022 ini, lanjutnya, tercatat sebesar 0,25 persen, lebih rendah jika dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 1,42 persen.
Sulaimansyah mengatakan, beberapa penyumbang utama inflasi di Kalsel adalah transportasi udara dan darat, serta bahan pangan seperti daging ayam ras, ikan haruan, dan beras.
Sementara yang menahan laju inflasi adalah harga telur ayam ras, minyak goreng serta cabai merah.
“Dari sisi neraca perdagangan Kalsel, pada Oktober 2022 terjadi surplus sebesar 11,17 persen dari bulan sebelumnya atau ada peningkatan US$ 0,17 juta,” tambahnya.
Disinggung mengenai perkembangan perekonomian dunia, Sulaimansyah mengatakan masih diwarnai oleh kenaikan harga komoditas dan risiko ketidakpastian global yang eskalatif.
Sehubungan dengan itu, dia mengimbau peran APBN diharapkan tetap waspada, antisipatif serta responsif sebagai shock absorber.
Di antara upaya mengimplementasikan peran APBN tersebut adalah dengan dilakukannya pengalihan subsidi dari subsidi BBM ke pemberian bantuan kepada masyarakat yang bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Namun demikian kebijakan pengalihan subsidi BBM tersebut dapat memberikan dampak negatif kepada makro perekonomian kita dalam bentuk naiknya inflasi, kemiskinan serta pengangguran serta menurunkan pertumbuhan ekonomi,” lanjutnya lagi.