“Dari sebelumnya 75 hektar dengan penanganan kawasan Kelayan sudah mengurangi luasan kawasan kumuh tuntas 15,62 hektar,” tuturnya.
Sempat mengalami beberapa kendala. Namun semua bisa teratasi dengan baik oleh Pemko Banjarmasin.
Sementara itu, Kepala Perkim Kota Banjarmasin, Candra Iriandi Wijaya me kawasan RK3 Kelayan Barat masuk salah satu dari tiga Best Practise Nasional karena pembangunan dan penataan kawasan kumuh dilakukan melalui kolaborasi Pentahelix antar pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Tak sampai disitu, dengan adanya pembangunan Rusunawa Teluk Kelayan dari Direktorat Jendral (Dirjen) Perumahan, kolaborasi kembali berlanjut.
Adapun, pembangunan Siring di kawasan RK3 Kelayan Barat merupakan kolaborasi Kementrian PUPR dengan Dirjen Sumber Daya Air melalui Balai Sungai.
Candra juga mengatakan, sebelum dilakukan penataan melalui banyaknya kolaborasi, kawasan tersebut telah dilakukan pembebasan lahan oleh Pemko Banjarmasin pada tahun 2017
“Setelah selesainya dibangun, kawasan RK3 Kelayan Barat yang pernah menjadi kawasan kumuh di Kota Banjarmasin ini menjadi salah satu kawasan percontohan dari hasil kolaborasi yang membanggakan tersebut,” ujarnya
“Hari ini ada kunjungan wartawan dari Kementrian untuk melihat hasil pembangunan kolaborasi. Tentunya ini membangkitkan wajah baru Kota Banjarmasin,” tutur Candra. (est)
Editor Restu