WARTABANJAR.COM, KEIV – Sedikitnya delapan tentara Ukraina tewas dan sembilan lainnya luka akibat serangan mortir Rusia.
Hal itu diungkapkan penasihat menteri dalam negeri Ukraina pada Kamis saat Rusia meluncurkan serangan udara dan darat secara besar-besaran di negara tetangganya itu.
Penjaga perbatasan mengungkapkan bahwa pasukan militer Rusia menerobos perbatasan Ukraina menuju wilayah Chernihiv, Kharkiv dan Luhansk. Ukraina sebelumnya mengatakan bahwa tentaranya diserang dari Belarus dan Rusia pada Kamis, sekitar pukul 5 pagi waktu setempat.
Presiden Ukraina juga telah mengumumkan keadaan darurat pada Rabu, 22 Februari 2022, dan meminta warganya yang berada di Rusia untuk segera kembali ke Ukraina.
Sementara itu, Moskow juga melakukan tindakan yang sama dengan mengevakuasi kedutaan besarnya di Kyiv, hal ini menjadi salah satu sumber ketakutan Ukraina akan serangan militer Rusia secara besar-besaran.
Melansir dari Channel News Asia, hari Kamis, 24 Februari 2022, adanya peningkatan penembakan yang terjadi di Ukraina timur, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah pemberontak yang di dukung oleh Moskow dan memerintahkan pengerahan pasukan militer sebagai dalih untuk menjaga perdamaian.
Sebelumnya, hanya dalam satu jam saja seluruh kekuatan angkatan udara Ukraina telah digempur dan lumpuh.
Menurut siaran resmi Kementerian Pertahanan Rusia, seluruh pangkalan udara milik militer Ukraina dipastikan telah rusak dibombardir serangan udara Rusia.
“Infrastruktur militer pangkalan udara angkatan bersenjata Ukraina rusak,” kata Kemhan Rusia. (berbagai sumber)