WARTABANJAR.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan akan ada hari tanpa bayangan di wilayah Indonesia.
Apa itu Hari “Tanpa Bayangan”?
Kulminasi atau transit atau istiwa’ adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau
di titik zenit.
Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang” sekitar 30 detik sesudah
dan sebelum waktu puncak di masing-masing wilayah, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.
Mengapa Terjadi?
Karena bidang ekuator Bumi / bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika / bidang revolusi Bumi, sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5o LU s.d. 23,5o LS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.
Pada tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2022 pukul 22.33 WIB dan 23 September 2022 pukul 08.04 WIB. Adapun pada 21 Juni 2022 pukul 16.14 WIB, Matahari berada di titik balik Utara dan pada 22 Desember 2022 pukul 04.48 WIB Matahari berada di titik balik Selatan.
Kapan Terjadinya?
Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.