Jejak Partai Komunis Indonesia (PKI) di Kalimantan Selatan, Begini Nasib Para Petingginya Sekarang

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Besok, Kamis (30/9/2021) adalah peringatan hari G30S/PKI atau Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia.

    Kejadian kelam dalam sejarah Indonesia pada 30 September 1965 silam itu hingga kini masih menyisakan banyak duka bagi bangsa Indonesia, khususnya keluarga korban kekejaman PKI.

    PKI saat itu adalah partai besar dan terkenal serta memiliki banyak cabang di berbagai daerah di Indonesia, termasuk juga di Kalimantan Selatan.

    Bagaimanakah jejak rekam PKI di Bumi Lambung Mangkurat ini?

    Mengutip berbagai sumber, cabang PKI khususnya di daerah-daerah yang ada pemusatan ABRI, termasuk Kalimantan Selatan.

    Di Kalsel, Comite Daerah Besar (CDB) PKI memiliki sosok sentral bernama Abu Amar Hanafiah atau biasa dikenal sebagai Amar Hanafiah.

    Amar Hanafiah adalah seorang guru agama asal Sumatera Barat yang mengajar ilmu agama di Kalsel.

    Dia menjadi Sekretaris CDB PKI Kalimantan Selatan.

    Meski hanya sebagai sekretaris, sosoknya yang aktif berpolitik membuatnya menjadi tokoh sentral di organisasi PKI di Banua.

    Terbukti Amar lah yang berpidato mewakili organisasi untuk memetakan kondisi di Banua pada Kongres Nasional Ke-VI Partai Komunis Indonesia pada 7 Sepetmeber hingga 14 September 1959 di Jakarta.

    Dalam pidatonya, Amar mengatakan di Kalimantan Selatan masih ada sisa-sisa feodalisme baik dalam bentuk monopoli tanah oleh tuan tanah-tuan tanah serta perampasan atas tanah kaum tani secara sanda (menggadaikan tanah) dalam bentuk utang.

    Dia menyimpulkan di depan para petinggi komite sentral PKI bahwa di Kalsel kaum tani sangat rajin bekerja meski masih dilanda ketidakadilan.

    Baca Juga :   Libur Ramadan Siswa SMA di Kalsel Mulai 27 Februari - 5 Maret 2025

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI