WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat pada Kamis sore, seiring kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed) yang akomodatif.
Rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.483 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.488 per dolar AS.
Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Kamis, mengatakan, baik dari sentimen global maupun domestik hari ini cenderung positif.
“Dari global, The Fed masih berkomitmen untuk menahan suku bunga dalam beberapa waktu ke depan dan tetap pada stance kebijakan yang akomodatif dengan mempertahankan quantitative easing,” ujar Rully.
The Fed semalam memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0,25 persen serta belum memberikan gambaran yang jelas akan tapering off yang sebelumnya dikhawatirkan oleh investor.
Para petinggi The Fed sebelumnya dikabarkan mulai membicarakan mengenai rencana pengurangan pembelian surat utang, namun belum dapat dipastikan kapan rencana tersebut dijalankan.
“Dari dalam negeri mulai ada perkembangan positif dari penurunan jumlah kasus infeksi COVID-19 harian, terutama di beberapa provinsi di Jawa, termasuk Provinsi DKI dan Jawa Barat,” kata Rully.
Dari dalam negeri, kasus baru COVID-19 masih relatif tinggi di mana terjadi penambahan 47.791 kasus baru COVID-19 pada Rabu (28/7) sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,28 juta kasus.