Gandeng ULM dan BNI, Diskop UKM Kalsel Akan Kembangkan Teh Daun Kelor Jadi Komoditas Ekspor

    Salah seorang perajin teh daun kelor, Heni warga Desa Dandajaya, Kabupaten Barito Kuala mengatakan, kini dia telah menanam sekitar 2 ribu pohon kelor dan bisa dipanen untuk dijual daunnya maupun diproduksi untuk teh.

    Berkat produksi daun teh kelor tersebut, dia mampu menambah pendapatan keluarganya tidak kurang dari Rp4 juta per bulan.
    “Khusus teh daun kelor, saya bisa memproduksi hingga 400 bungkus dengan harga Rp10 ribu per bungkus, jumlah tersebut belum termasuk hasil penjualan daun kelor segar, yang setiap dua hari sekali bisa dipanen dan dijual ke pasar,” katanya.

    Daun kelor kini semakin banyak dicari, karena banyaknya manfaat untuk menjaga stamina tumbuh serta menyembuhkan berbagai penyakit.

    Selain daun kelor, Kalsel telah berhasil mengekspor daun gelinggang, dan kerajinan lainnya, seperti kopiah jangang, yaitu kopiah yang dibuat dari akar pohon hutan.

    Kopiah Jangang asal produksi perajin dari Kabupaten Tapin tersebut, kini banyak dikirim ke Malaysia dan Arab Saudi. (ant)

    Editor: Erna Djedi

    Baca Juga :   Gegara Selisih Paham, M. Zulkifli Dikeroyok 3 Pelaku di Dermaga Feri Banjar Raya

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI