Dirjen WHO Sesalkan Ketidakseimbangan Distribusi Vaksin COVID-19

    WARTABANJAR.COM, JENEWA-Terdapat “ketidakseimbangan yang mengejutkan” dalam distribusi vaksin COVID-19 di seluruh dunia dan sebagian besar negara tidak memiliki cukup vaksin untuk memvaksin petugas kesehatan dan orang lain yang berisiko tinggi.

    Menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, lebih dari 700 juta vaksin telah diberikan di seluruh dunia untuk melawan penyakit tersebut, tetapi 87 persen telah diberikan ke negara-negara berpenghasilan tinggi atau menengah ke atas, sedangkan negara-negara berpenghasilan rendah hanya menerima 0,2 persen.

    “Rata-rata di negara-negara berpenghasilan tinggi, hampir satu dari empat orang telah menerima vaksin COVID-19. Di negara-negara berpenghasilan rendah, vaksin diberikan kepada satu dari lebih 500 orang,” kata Tedros dalam sebuah paparan pada Jumat (9/4/2021).

    Fasilitas berbagi vaksin global COVAX telah mengirimkan hampir 38,4 juta dosis vaksin COVID-19 ke 102 negara di enam benua, enam minggu setelah mulai meluncurkan pasokan, menurut Aliansi Vaksin GAVI dan WHO mengatakan pada Kamis (8/4/2021).

    Mekanisme yang bertujuan menyediakan lebih dari 2 miliar dosis vaksin untuk 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah sepanjang tahun ini, telah menghadapi penundaan pengiriman.

    “Kami berharap bisa mengejar (distribusi) selama April dan Mei ini. Masalahnya bukan mengeluarkan vaksin dari COVAX, masalahnya adalah memasukkannya,” kata Tedros, mengacu pada kelangkaan pasokan vaksin.

    Vaksin AstraZeneca, andalan program COVAX sejauh ini, menghadapi masalah keamanan setelah laporan kasus pembekuan darah di beberapa negara penerima.

    Baca Juga :   Marsda TNI Mohammad Syafii Resmi Menjadi Kepala Basarnas Gantikan Kusworo

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI