WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Calon Gubernur Kalsel, Denny Indrayana sempat tak memenuhi undangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalsel, tetapi pada Sabtu (10/4/2021) justru menyambangi kantor Bawaslu di Jalan RE Martadinata Banjarmasin itu. Bukan memenuhi undangan untuk klarifikasi, justru menyampaikan uneg-unegnya di Kantor Bawaslu.
Info didapat, Calon gubernur nomor urut dua itu dua kali tidak memenuhi undangan Bawaslu Kalsel, yakni pada Kamis (8/4/2021) dan Jumat (9/4/2021). Pasangan Difriadi ini dilaporkan telah melakukan kampanye di Masjid Nurul Iman Kelurahan Pemurus Baru yang berujung ricuh.
Berbeda dengan Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, tiga saksi yang merupakan warga yang awam hukum ketika diajukan pihak pelapor justru hadir memenuhi panggilan Bawaslu Kalsel pada pemanggiilan pertama untuk memberikan keterangan.
Kepada wartawan di Kantor Bawaslu, Denny menyampaikan bahwa tujuan kedatangannya ke Kantor Bawaslu Kalsel untuk melaporkan berbagai dugaan kecurangan yang dilakukan salah satu kandidat, namun kedatangannya tersebut tidak membawa dokumen, hanya membawa bakul purun bertuliskan “Paman Bakul”.
Denny menuding Bawaslu Kalsel seperti diam saja melihat semua itu dan tidak bertindak apa pun.
“Ini Bawaslu memihak salah satu paslon atau bagaimana”, ujarnya.
Terkait pemanggilan dirinya ke Bawaslu yang tidak pernah dihadirinya, Denny mengatakan itu adalah bentuk protesnya ke Bawaslu Provinsi Kalsel agar lebih netral dan cepat bekerja. Dirinya bersedia memenuhi undangan kalau Bawaslu Provinsi Kalsel kerjanya sudah profesional, lebih baik dan lebih independen dan mengancam dirinya lebih baik apor ke Bawaslu RI.