Metode ini memungkinkan pihaknya bisa mendapatkan pelanggan atau minimal bisa mendapatkan calon pembeli sebelum kita memproduksi produk. Atau bisa juga mengetahui kalau produk yang dijual ternyata tidak diterima oleh pasar, sehingga tidak terjebak dengan produksi produk yang tidak atau kurang laku.
Hal ini bisa menyebabkan produk menumpuk stoknya atau layanan solusi digital tidak ada yang download, walaupun sudah melakukan promo gila-gilaan.
“Dua konsentrasi utama yang didapatkan saat melakukan MVMF adalah, berapa biaya yang kita habiskan untuk mendapatkan customer dan seberapa mudah atau susah produk kita mendapatkan customer,” imbuhnya.
Bagi yang ingin memperdalam apa itu MVMF dan bagaimana implementasi nya pada bisnis kamu, kawan-kawan UMKM dan Wirausaha Baru bisa belajar dengan para pakar marketing, yang di Banjarmasin tergabung di dalam IMA (Indonesia Marketing Association) chapter Banjarmasin-Banjarbaru.
“Silahkan mengunjungi imabanjarmasin.or.id untuk info-info terbaru untuk event-event marketing yang selalu dihadirkan IMA di Kalimantan Selatan, baik Virtual maupun acara tatap muka,” ujarnya berpromosi. (has)
Editor : Hasby