Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) Sebentar Lagi, Begini Suasana Perayaan Natal di Banjarmasin Era Penjajahan Belanda

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) segera tiba. Banyak umat Nasrani Indonesia akan merayakan Nataru tahun ini, tak terkecuali di Kalimantan Selatan.

    Walau di Kalimantan Selatan umat Nasraninya tak terlalu banyak, namun tetap ada jejak sejarah perayaan Natal di sini. Agama Kristen di Kalimantan Selatan dulu dibawa dan diperkenalkan oleh para penjajah Belanda. Otomatis, perayaan Natal di Kalimantan Selatan pun sudah ada sejak era kolonialisme Belanda.

    Dituturkan oleh Pakar Sejarah Banua sekaligus Dosen Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat di Instagramnya, Mansyur, S.Pd., M.Hum, ada berbagai cara atau perayaan tradisi Natal di Indonesia di era Belanda. Beberapa diantaranya adalah memasang dan menghias pohon natal, tukar menukar hadiah, saling mengirim kartu ucapan selamat Natal. “Tradisi lainnya lagi adalah kehadiran seorang “Sinterklas,” tulisnya di satu unggahan Instagramnya, @sejarah.banjar pada 25 Desember 2019.⁣⁣⁣⁣⁣
    ⁣⁣⁣⁣⁣⁣
    Pada masa Hindia Belanda, orang-orang Belanda di Indonesia kerap merayakan Hari Sinterklas setiap 5 Desember. Bahkan, Sinterklas yang datang ke Batavia disambut pejabat setempat dan lantas diarak keliling kota agar masyarakat melihatnya. ⁣⁣⁣
    ⁣⁣⁣⁣⁣Tradisi itu bertahan sampai 1957 sebelum Presiden Soekarno melarangnya akibat hubungan RI-Belanda yang memanas karena isu Irian Barat. ⁣⁣⁣⁣⁣⁣
    ⁣⁣⁣⁣⁣⁣


    Dia juga menuliskan, menurut antropolog Frieda Amran, rumah-rumah di Hindia Belanda umumnya tak memiliki cerobong asap sehingga anak-anak Belanda dan Indo menaruh sepatu berisi rumput dan cawan minuman kuda Sinterklas di bawah jendela.⁣⁣⁣⁣⁣⁣ ⁣⁣⁣Ada pula yang menaruh sepatu di bawah tempat tidur. Pagi-pagi, tanggal 5 Desember, semua anak Belanda, Belgia, dan Indo-Belanda di seluruh dunia bersorak gembira mendapatkan hadiah di sepatu mereka.⁣⁣⁣ Ada permen serta coklat tersebar di antara sisa-sisa rumput yang tak habis dimakan oleh kuda Sinterklaas.⁣ ⁣⁣
    ⁣⁣⁣⁣⁣⁣
    Khusus di wilayah Hindia Belanda, perayaan Sinterklas juga ditunggu-tunggu dan dirayakan secara meriah. ⁣⁣⁣”⁣⁣⁣⁣⁣Demikian halnya di Banjarmasin. Hampir setiap kantor dan perusahaan mengadakan perayaan Sinterklas untuk anak-anak pegawai mereka. Biasanya pegawai Belanda memerankan Sinterklas dan pegawai Belanda maupun pribumi menjadi Piet Hitam,” ujarnya.⁣⁣
    ⁣⁣⁣⁣⁣⁣
    Seperti dilakukan pegawai pengadilan/Justitie Ambtenaar M.J.A. Oostwoud Wijdenes yang merayakan Hari Sinterklas di Banjarmasin, tahun 1930-1940.⁣⁣ Dalam perayaan tersebut, Wijdenes mengajak N. Guldenaar yang berperan sebagai Zwarte Piet.⁣⁣⁣⁣⁣ Di unggahannya itu, dia juga memposting beberapa foto Sinterklas, Piet Hitam dan suasana kemeriahan perayaan Natal di Indonesia tempo dulu. (brs)

    Baca Juga :   Pemkab Tanah Bumbu Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI