WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Hari ini, seluruh insan pajak memperingati Pajak dengan
melakukan upacara bendera.
Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, yang pekan ini sedang
menghadiri side event G20 di Bali, memimpin upacara Hari Pajak di Gedung Keuangan
Negara Provinsi Bali. Sementara di Kantor Pusat, Jakarta, upacara dipimpin oleh Direktur
Peraturan Perpajakan II Estu Budiarto.
Dalam amanat Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) yang dibacakan oleh pembina upacara,
Dirjen mengingatkan para pegawai tentang perjalanan reformasi perpajakan yang sudah
dilalui bersama-sama sejak tahun 1983.
Reformasi yang membuat Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) menjadi lebih baik dan bahkan memenuhi amanah target penerimaan di tahun lalu.
Yang mana dalam perjalanan reformasi untuk mencapai hal tersebut, bukan hanya peran
internal DJP saja, namun juga atas berkat dukungan dan bantuan seluruh pemangku
kepentingan.
Namun, zaman terus berkembang. Terdapat banyak kemungkinan ketidakpastian ekonomi
yang akan dihadapi di masa depan. Yang terdekat, mulai dari efek pandemi Covid-19 sampai
situasi internasional antara Ukraina dan Rusia yang secara langsung memberi dampak pada
perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Sebagai sebuah institusi penerimaan negara
terbesar di Indonesia, DJP dituntut untuk terus melakukan reformasi dengan memperbaiki
organisasi, sumber daya manusia, basis data, regulasi, serta teknologi informasi sesuai
perkembangan zaman.
“Sejak awal, reformasi tidak pernah mudah. Oleh karena itu, kepada semua pegawai DJP,
mari terus mempersiapkan diri dalam mengikuti reformasi yang sedang terjadi supaya kita
dapat mengikuti perkembangan zaman,” katanya.