Bukan Cuma Avtur, Inilah Penyebab Lain Mahalnya Harga Tiket Pesawat


    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membeberkan sejumlah biang kerok yang membuat harga tiket pesawat mahal, selain harga avtur.

    Berdasarkan catatan dari Kemenhub harga avtur dalam negeri telah mengalami kenaikan hingga mencapai 39 persen untuk rata-rata per Juni menjadi Rp17.753 per liter dari rata-rata Januari Rp 12.717 per liter.

    Membandingkan dengan rata-rata harga avtur pada 2019 yang senilai Rp10.845 per liter.

    Angka tersebut menunjukkan telah adanya kenaikan harga hingga sebesar 64 persen.

    Dialnsir Bisnis.com, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin Istiartono menjelaskan sejumlah komponen yang dapat mempengaruhi kenaikan harga tiket pesawat.

    Untuk peningkatan harga bahan bakar seperti avtur dia memperkirakan sedikitnya terjadi biaya kenaikan operasi 10 persen, kemudian kurs dollar, dan komponen suku cadang pesawat.

    “Biaya operasi pesawat 33-40 persen memberikan kontribusi pemeliharaan dan overhaul 20-25 persen, sewa pesawat 17-20 persen, serta biaya lain-lain seperti asuransi,” ujarnya di DPR, Selasa (26/6/2022).

    Terbaru, dengan kondisi kenaikan harga minyak global yang berdampak ke avtur juga telah menambah beban operasi pesawat.

    Kondisi tersebut mendorong pemerintah menerapkan biaya tambahan atau fuel surcharge ke komponen harga tiket pesawat.

    Fuel surcharge ini dapat diberlakukan karena kenaikan harga bahan bakar jangka waktu 3 bulan berturut membuat biaya operasi pesawat naik di atas 10 persen.

    Evaluasi berkala dilakukan pada penetapan tarif setiap 3 bulan atau ketika terjadi perubahan yang signifikan yang mempengaruhi keberlangsungan kegiatan maskapai.

    Baca Juga :   Naik Lagi, Harga Emas Batangan Sabtu 23 November 2024 Melonjak Rp 21.000/Gram

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI