WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Bagi sebagian orang, hari Senin adalah hari yang kurang disukai, karena hari Senin hari dimana memulai beraktifitas di kantor, sekolah dan bekerja setelah sebelumnya menikmati libur akhir pekan.
Namun ternyata, bebeda dalam pandangan Islam, hari Senin merupakan hari istimewa.
Ustadz Muhammad Rijal Fathoni menyampaikan, hari Senin merupakan hari di mana menyambut dengan penuh suka cita atas dilahirkannya manusia paling sempurna, manusia terbaik di alam semesta, bahkan dijadikan Allah SWT. sebagi kekasihnya, yaitu dilahirkannya Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
“Karena ini kemuliaan hari Senin, Rasulullah tak pernah meninggalkan amalan puasa sunah Senin untuk menyampaikan rasa syukurnya,” katanya kepada wartabanjar.com Senin (13/9/2021).
Dia mengatakan, dalam kitab Bidayah wan Nihayah yang ditulis Ibnu Katsir, salah satu sahabat Nabi SAW yaitu Abas bin Abdul Mutholib bermimpi berjumpa dengan Abu Lahab yang sudah wafat.
Dalam mimpinya itu Abu Lahab menjelaskan bahwa dirinya disiksa terus-menerus di dalam kubur, namun setiap hari Senin siksanya diringankan, karena dulu ketika ia masih hidup di dunia, dia pernah memerdekakan seorang hamba sahaya disebabkan rasa gembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada hari Senin.
Sabda Rasulullah SAW. :
“Pintu-pintu Surga di buka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim).