WARTABANJAR.COM – Puasa di bulan Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi merupakan bentuk latihan spiritual yang mendalam. Fajar Rachmadhani, Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menekankan bahwa ibadah ini adalah sarana pendidikan kesabaran yang berujung pada terbentuknya pribadi bertakwa.
Ajakan tersebut ia sampaikan dalam Kajian Menjelang Buka Puasa pada Kamis (13/3/2025) sore di Masjid KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) seperti dikutip dari akun @muhammadiyah.or.id. Dalam kajiannya, Fajar menguraikan bahwa puasa melatih umat Islam untuk mengendalikan hawa nafsu dan membentuk karakter kuat yang lebih sabar dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Puasa sebagai Ujian Kesabaran
“Bayangkan, 14 jam kita tidak makan, tidak minum, menahan diri dari sesuatu yang halal di luar Ramadan, bahkan hubungan suami istri yang berpahala, hanya karena perintah Allah. Kita ternyata mampu. Kenapa? Karena kita bersabar,” ujar Fajar.
Dari waktu imsak sekitar pukul 04.30 hingga azan Magrib pukul 17.57, puasa mengajarkan manusia untuk menahan diri dari godaan duniawi, termasuk emosi dan amarah. Ia mengutip riwayat dari Rasulullah SAW, ketika seorang sahabat bertanya tentang amal yang paling dicintai Allah. “Nabi menjawab, ‘Berpuasalah, karena puasa tak ada tandingannya’,” katanya.
Jawaban tersebut, menurut Fajar, menunjukkan bahwa puasa adalah solusi terbaik bagi mereka yang ingin melatih kesabaran dan menahan diri dari amarah serta godaan dunia.