Diduga Aliran Sesat di Kabupaten Banjar: Shalat Id Malam Hari, Pengikutnya Tak Terlihat Jumatan di Masjid

    WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Ajaran Islam yang menyimpang atau aliran sesat diduga terjadi di Desa Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

    Ajaran yang diduga sesat tersebut, kabarnya dibawa oleh dua orang berinisial GR, berusia 40 tahun, dan AD, berusia 41 tahun.

    Informasi yang berkembang, pengikut ajaranya ini jumlahnya sudah puluhan orang.

    Oleh para pengikutnya kedua orang yang membawa ajaranya tersebut, dipanggil dengan sebutan ‘guru’.

    Kedua orang itu, menurut info yang beredar, berasal dari sekitar kawasan Hulu Sungai.

    Pihak berwenang di Kabupaten Banjar sendiri sudah mengendus adanya dugaan ajaran sesat di Desa Paramasan Bawah tersebut.

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banjar di Kecamatan Paramasan, anggota Kejaksaan Negeri (Kejari) Martapura dan TNI-Polri kabarnya sudah turun melakukan penelisikan.

    MUI Paramasan kabarnya sudah meminta keterangan dari mantan pengikut GR dan AD.

    Dari pengakuan mantan murid itu, diperoleh informasi jumlah pengikut GR dan AD sekitar 20-an orang.

    Ketua MUI Kecamatan Paramasan, Syahwani SH, mengaku sudah mengumpulkan bukti dan keterangan dari salah satu murid.

    Diutarakannya, dari penuturan si murid tersebut bahwa GR dan AD mengajarkan salat hari raya (Id) dilaksanakan malam hari. Dan itu dilaksanakan pada lebaran tahun ini.

    “Kemudian, si murid mengaku apabila sudah belajar ke guru tersebut, maka tidak berfaedah lagi salat di langgar/masjid,” jelasnya.

    Ditambahkannya, hal ini terbukti murid-murid yang dulunya sebelum belajar ke guru tersebut rajin salat bahkan bisa jadi imam salat sekarang tidak terlihat lagi.

    Baca Juga :   Harga Beras Lokal Terus Naik Dikeluhkan Warga Gambut

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI