WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempersiapkan Satgas Siaga 1 lantaran khawatir dengan potensi gangguan di internal sendiri. Tak pelak jika partai berlambang banteng moncong putih ini berupaya mengantisipasi potensi gangguan yang diprediksi muncul dalam Kongres PDIP yang dijadwalkan pada April 2025.
Hal ini dilakukan setelah ditemukan adanya upaya dari pihak luar yang mencoba mengacaukan stabilitas internal PDIP. Upaya itu termasuk penyebaran baliho dan spanduk yang menyerang partai dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy menyampaikan, instruksi Satgas Siaga 1 diberikan setelah beredarnya materi yang sifatnya provokatif. Materi ini dianggap bertujuan untuk memicu ketegangan dalam partai.
Baca juga: PPN Naik 12 Persen, PBNU: Dengarkan Penjelasan Pemerintah!
“Baliho dan spanduk yang menghasut ini telah menciptakan suasana yang memerlukan reaksi cepat dari PDIP untuk menghadapinya,” kata Ronny dikutip Wartabanjar.com dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Massifnya serangan terhadap Megawati itu dianggap sebagai bentuk ketegangan yang semakin memanas, dan membuat seluruh kader PDIP merasa geram. Ronny menegaskan bahwa PDIP tetap berstatus sebagai partai politik yang sah berdasarkan akta notaris dan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan keputusan yang memperpanjang masa kepengurusan DPP PDIP hingga 2025.
Selain itu, perpanjangan masa kepengurusan ini sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai, dan merupakan kewenangan prerogatif Ketua Umum. Hal itu sudah diatur dalam Kongres Partai dan Rakernas V PDIP tahun 2024. PDIP pun menegaskan bahwa keabsahan struktur partai tidak bisa diganggu gugat.