WARTABANJAR.COM – Seorang wanita sebut saja Bunga (25) warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengaku data pribadinya digunakan untuk pinjaman online (Pinjol) shopee paylater oleh teman dekatnya.
Parahnya pinjol yang digunakan oleh temannya tak dibayar untuk cicilan rutinnya. Ia pun mengadukan permasalahan tersebut ke Ketua Virtual Police Polda Kalteng, Cak Sam.
“Saya ingin melaporkan seseorang dari Palangka Raya. Dia gak mau bayar hutang cak, jadi tanggal 17 September dia minta tolong buat pinjam limit shoppe paylater saya cak sebesar Rp 5 juta dan Rp 1,5 juta dengan angsuran perbulan 1.260.000 dan dicicil selama 6 bulan.”
Baca Juga
Wafat Mendadak, Kepala BPBD Kalsel Dimakamkan di Sungai Sipai
“Awalnya saya menolak karena takut dia gak bisa bayar, tapi dia setiap kali telepon saya selalu bilang aman-aman saja pasti dibayar. Karena memang niat saya mau bantu. Dia pinjam itu buat benerin hape dia yang rusak cak.”
“Saya baru tau ternyata uang nya gak sepenuhnya dipake buat benerin hp, uang
nya dipake buat beli vape baru dan belanja/foya-foya. Oktober kemarin itu tagihan pernah udah saya ingetin dari tanggal 20 buat dicicil karena jatuh temponya tanggal 25 pak, tapi sampe tanggal 25 itu cuman di transfer Rp 800 dan sisanya di transfer tanggal 26
dan ada denda 91.000 per hari.”
Temannya berjanji tidak akan telat lagi membayar cicilan. Namun hingga hari ini dia bayar sepersen pun. Ia mengaku sudah mendapatkan telepon dari pihak shoppe.
“Saya chat sabar sampe.saya emosi cak tetap dia masih ngelak dengan omongan nanti nanti terus, saya diancam supaya saya tidak sebarkan ini ke media sosial cak, karena waktu itu saya sempat bilang mau bawa urusan ini ke jalur hukum kalo dia tetap ga mau bayar.”