Belajar dari ‘BTS Meal’, Restoran Diingatkan Harus Siapkan Ini


    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Belajar dari penjualan hari pertama BTS Meal di McDonalds Indonesia, Rabu (9/6), yang disambut penuh antusias hingga menimbulkan kerumunan pengemudi ojek daring, pengelola restoran harus bisa mengantisipasi lonjakan pesanan agar tidak terjadi hal serupa.

    Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, pengelola restoran bisa mengatur kerumunan dengan melakukan sistem buka tutup di aplikasi pemesanan agar tidak ada penumpukan.

    “Karena pemesanan online, seharusnya bisa diatur ketika jumlah sudah berapa langsung distop sehingga dari pesanan dimatikan, semua itu sekarang sangat mungkin,” kata Hariyadi kepada ANTARA, Sabtu.

    Membludaknya pesanan lewat aplikasi daring dan pesan antar direspons dengan menutup akses pesanan di aplikasi daring pesan antar, Rabu, karena banyak orang yang ingin membeli paket menu kolaborasi dengan BTS yang tersedia dalam kurun sebulan.

    Selain mengatur jumlah pemesanan pada satu waktu, restoran juga bisa memakai cara lain dengan mengatur jam penjualan di luar jam operasional umum, misalnya pada malam hari untuk menyebar traffic sehingga pemesanan tidak menumpuk.

    Kerumunan yang terjadi membuat pihak kepolisan dan satgas penanggulangan COVID-19 menegur dan memberi sanksi penutupan sementara terhadap sejumlah pengelola gerai makanan siap saji tersebut.

    Pada Kamis (10/6), 32 gerai restoran siap saji itu disegel selama 1/24 jam oleh Satpol PP sebagai buntut dari kerumunan.

    Associate Director of Communication McDonald’s Indonesia Sutji Lantyka dalam keterangannya, Rabu (9/6), mengatakan pihaknya berterima kasih atas antusiasme masyarakat mengenai BTS Meal.

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI