Profil Faisal Basri Ekonom dan Tokoh Reformasi: Bidani Kelahiran PAN hingga Organisasi Nirlaba

     

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Faisal Basri yang dikenal sebagai ekonom sekaligus politisi, meninggal dunia, Kamis (5/9/2024) pukul 03.50 WIB.

    Faisal Basri dikenal sebagai seorang ekonom sekaligus tokoh nasional kritis. Ia termasuk tokoh pendiri PAN yang kemudian tidak sejalan lagi dengan platform PAN di era Amien Rais pasca reformasi.

    Faisal yang pernah maju sebagai calon gubernur (cagub) pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012.

    Baca juga:Innalillahi, Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia

    Faisal Basri menghembuskan napas terakhirnya pada usia 65 tahun. Ekonom senior ini meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta. Jenazah Faisal akan disemayamkan di rumah duka di Kompleks Gudang Peluru Blok A 60, Jakarta Selatan.

    Berikut profil Fasilan Basri yang dikenal tetap kritis, bahkan menjelang Pilpres 2024 lalu:

    Faisal Basri lahir di Bandung, Jawa Barat pada 6 November 1959. Faisal merupakan putra dari pasangan Hasan Basri Batubara dan Saidah Nasution. Selain dikenal sebagai ekonom nasional, Faisal juga dikenal sebagai salah satu keponakan mantan Wakil Presiden Indonesia, Adam Malik.

    Secara akademis, Faisal Basri mengambil studi S-1 jurusan ekonomi pembangunan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Semasa kuliah, ia kerap aktif di berbagai organisasi, salah satunya di Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

    Seusai menamatkan S-1, ia melanjutkan studi S-2 ke Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat dan lulus pada 1988.

    Karier Faisal Basri

    Faisal mengawali karier sebagai dosen ekonomi di Fakultas Ekonomi UI. Selain mengajar pada almamaternya, Faisal juga dikenal publik sebagai salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef). Selama ini Indef dikenal menghasilkan banyak ekonom yang kritis dan cerdas.

    Baca Juga :   Polisi Tembak Polisi, Kapolri Perintahkan Kapolda Pecat dan Pidanakan Kabag Ops Polres Solok Selatan

    Baca juga:Ekonom Senior UI Beberkan Penyebab Langkanya Minyak Goreng di Pasaran

    Ia juga pernah menjadi anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden pada 2000. Sosok Faisal Basri sangat melekat dalam ingatan publik, selain karena sikap kritisnya yang kerap menyuarakan isu perekonomian, ia juga lantang bersuara dalam melawan korupsi.

    Maju pada Pilgub DKI Jakarta 2012

    Pada 2012, Faisal Basri secara mengejutkan maju sebagai cagub pada Pilgub DKI Jakarta dan berpasangan dengan anak Benyamin Sueb, Biem Benyamin. Pasangan Faisal Basri-Biem Benyamin kala itu maju melalui jalur independen dan menantang pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama yang diusung oleh PDIP dan Gerindra, pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini yang diusung PKS, serta pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang merupakan petahana yang juga diusung oleh banyak partai.

    Ketika masa kampanye, sejumlah ide mengenai Jakarta kerap dilontarkan oleh Faisal. Salah satunya adalah seruan berdaya bareng-bareng yang menjadi tagline kampanye Faisal-Biem. Sayangnya pada Pilgub DKI Jakarta 2012 tersebut, Faisal-Biem tersingkir dari  dan gagal melaju ke putaran kedua. 

    Di perpolitikan nasional awal reformasi, Faisal Basri juga cukup populer. Ia menjadi salah satu pendiri Majelis Amanah Rakyat (Mara) yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN).

    Baca juga:Pakar Ekonomi Beri Catatan Untuk RAPBN 2025, Begini Intinya:

    Ia juga membidani lahirnya beberapa organisasi nirlaba, seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia.(pwk)

    Editor: purwoko

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI