WARTABANJAR.COM, RAMALLAH – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan agar perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah hanya untuk menjalani ritual keagamaan saja. Hal itu karena kondisi sulit yang dialami rakyat akibat genosida Israel di Gaza yang masih berlangsung hingga kini.
Presiden Abbas dikutip Wartabanjar.com dari Kantor Berita Anadolu mengatakan, seruannya datang menyusul agresi Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem serta penyerangan terhadap situs-situs Islam dan Kristen. Dirinya juga mendoakan para warga Palestina yang terbunuh, juga bagi kesembuhan para korban luka serta pembebasan para tahanan secepatnya.
Presiden Mahmoud Abbas berharap, Idul Fitri mendatang bisa dirayakan saat rakyat Palestina telah mewujudkan keinginan mereka atas kebebasan dan kemerdekaan, dengan berdirinya negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Begitu juga dengan para pengungsi agar kembali pulang.
Sementara itu, ada fenomena menarik yang terjadi di kamp pengungsian di Rafah menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah. Para tukang cukur asal Gaza yang terjebak di kamp pengungsi Rafah menggratiskan jasanya bagi siapapun yang ingin mencukur rambutnya.
Para tukang cukur itu diusir ke kota paling selatan Gaza akibat perang. Dan kebijakan Israel yang secara etnis membersihkan sebagian besar wilayah utara.
Saat ini, para tukang cukur tersebut tinggal di sekolah Ahmed Yassin, di Rafah, yang telah berubah menjadi tempat penampungan sejak minggu-minggu awal perang.