WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Wakil Menteri Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Alue Dohong hadir di rapat evaluasi penanganan karhutla Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) digelar Gedung Idham Khalid, Banjarbaru pada Senin (2/10) sore.
Pada rapat kali ini, Wamen KLHK, Alue Dohong menyampaikan bahwa status Kalimantan Selatan layak naik dari siaga karhutla menjadi tanggap darurat.
“Kalau ngeliat dari kemarin sampai sekarang, sudah ada 24 ribu hektar lahan yang terbakar di seluruh Kalsel. Kalau tahun lalu cuman ada 409 ribu-an lahan saja yang terbakar,” ungkap Alue Dohong.
Baca Juga
PDAM Kotabaru Umumkan Tak Ada Lagi Air Baku di Embung Gunung Tirawan
Terlebih lagi, musim El-nino atau kemarau ekstrem akan berakhir di awal November mendatang. Artinya, keadaan seperti sekarang masih harus dihadapi kurang lebih selama satu bulan lagi.
“Karena ini kemarau ekstrem, maka layak status tanggap darurat kita lakukan. Apalagi ada beberapa kota kabupaten yang rawan karhutla,” ungkapnya lagi.
Lebih lanjut, karena karhutla di Kalimantan Selatan sudah dinilai terlalu banyak titik api, maka Wamen KLHK akan melakukan upaya pembasahan bersamaan atau gropyokan api.
“Jadi, nanti kita upayakan untuk gropyokan api, agar pembasahan bisa optimal dan mengurangi titik api dalam kurun minimal dua minggu,” ungkapnya lagi.
Alue Dohong juga menyampaikan upaya jangka panjang yang bisa dilakukan pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan agar karhutla seperti tahun 2023 ini tidak terjadi lagi di tahun yang akan datang.