Bunuh Camat dan Bakar SMPN, Warga dan Guru Trauma, Gubernur Minta TNI-Polri Tangkap Pelaku

    WARTABANJAR.COM – SMPN 1 Kokas dan Kantor Distrik Kramomongga Fakfak, Papua Barat dibakar orang tak dikenal (OTK), pada Selasa (15/8/2023) malam.

    Dalam kejadian ini, sejumlah warga terluka dan satu orang dikabarkan tewas. Warga yang terluka saat ini telah dilarikan ke RSUD Fakfak. Massa juga membakar 2 unit mobil yang berada di lokasi.

    Kejadian ini juga membuat guru-guru yang tinggal di sekitar lokasi menyelamatkan diri. Peristiwa ini membuat kehebohan di kalangan masyarakat Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

    BACA JUGA: Sepatu Terlepas saat Upacara HUT RI, Pembawa Baki Bendera Pusaka dari Papua Pegunungan Ini Tetap Tersenyum

    “Kelompok ini sempat mengayun parang ke saya yang sedang melindungi anak kecil namun parang tersebut mengenai meja,”ujar salah satu saksi mata yang enggan disebutkan namanya.

    Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw meminta menangkap para pelaku pembunuhan terhadap kepala distrik dan pembakaran sejumlah fasilitas umum di Fakfak, Papua Barat.

    Dikatakanya sebanyak 25 orang menganiaya Kepala Distrik atau Camat Kramamongga Darson Hegemur hingga tewas dan membakar kantor distrik serta gedung SMPN Negeri 1 di Fakfak.

    “Saya mengutuk tindakan keji pelaku yang menghilangkan nyawa kepala distrik dan membakar dua fasilitas umum. Dia (kepala distrik) anak asli daerah yang potensial,” tegasnya, Kamis (17/8/2023).

    Dia mengatakan saat ini aparat TNI/Polri sedang melakukan penyelidikan, dan diharapkan agar para pelaku segera ditangkap.

    Guru dan warga taruma

    Peristiwa yang terjadi pada Selasa (15/8/2023) malam sekira pukul 19.30 WIT tersebut menimbulkan trauma bagi sejumlah guru, aparatur pemerintahan distrik dan masyarakat sehingga memilih mengungsi untuk sementara waktu ke daerah terdekat.

    “Jumat (18/8), saya, Kapolda Papua Barat, dan Pangdam XVIII/Kasuari akan berangkat ke Fakfak mengikuti pemakaman sekaligus meninjau lokasi kejadian,” jelas Paulus Waterpauw.

    Saat ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Fakfak bersama aparat TNI/Polri sudah memberikan pemulihan trauma agar masyarakat bisa kembali ke lokasi masing-masing dan beraktivitas seperti semula.

    Pemerintah juga berharap seluruh komponen masyarakat Kabupaten Fakfak berkontribusi memberikan informasi terkait keberadaan puluhan pelaku kepada aparat TNI/Polri.

    “Selama ini Fakfak aman-aman saja. Saya tidak tahu apa motif pelaku, makanya saya imbau masyarakat bantu berikan informasi kepada aparat kepolisian,” pesan Paulus.

    Pembunuhan kepala distrik, kata dia, menjadi atensi khusus pemerintah daerah dan aparat penegak hukum agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali di kemudian hari.

    Oleh sebabnya, pengungkapan kasus harus dilakukan hingga tuntas guna mengetahui latar belakang dari tindakan brutal puluhan OTK yang mengenakan penutup muka ketika beraksi.

    “Apakah ini ada relevansi dengan tanggal 15 Agustus yang oleh sebagian pihak diperingati sebagai New York Agreement. Tentu perlu didalami, karena penting,” ujar Paulus.

    Turunkan 1 SSK

    Dalam kesempatan itu, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan pengamanan di Kabupaten Fakfak telah diperketat dengan adanya tambahan personel Polda sebanyak dua peleton dan satu SSK (satuan setingkat kompi).

    Polri terus melakukan penyelidikan hingga seluruh pelaku yang melakukan perusakan dua fasilitas publik dan menewaskan kepala distrik ditangkap.

    “Situasi terkini di Kabupaten Fakfak sudah kondusif. Kami terus lakukan penyelidikan sampai temukan akar masalah,” ujarnya.

    BACA JUGA: NGERI! Pesawat Jet Malaysia Jatuh di Jalanan Selangor, Tabrak Motor dan Mobil 10 Tewas, 1 Korban Anggota Parlemen

    Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi menjelaskan pelaku yang diduga berjumlah sekitar 25 orang dengan muka tertutup kain dan membawa senjata tajam, mendatangi kantor Distrik Kramamongga pada Selasa (15/8) malam sekira pukul 19.30 WIT.

    Pelaku kemudian merusak fasilitas kantor, menganiaya Kepala Distrik Kramamongga, dan membakar satu unit dump truck yang terparkir di depan kantor distrik.

    Setelah itu, para pelaku membakar panggung peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia dan gedung SMP Negeri 4 Kramamongga.“Korban kepala distrik sempat mendapat perawatan medis di RSUD Fakfak, namun nyawanya tidak terlolong,” ucap Adam.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor: didik tm

    Baca Juga :   Dua Benda ini Jadi Barang Bukti Baru Kasus Kematian Gadis Penjual Gorengan di Padang

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI