WARTABANJAR.COM – Lebaran Idul Fitri identik dengan tradisi mudik alias pulang kampung.
Setiap menjelang Idul Fitri, masyarakat Indonesia berduyun-duyun menuju kampung halaman, baik dalam wilayah satu daerah maupun ke luar pulang.
Nah, sebelum melakukan perjalanan mudik atau perjalanan arus balik, seseorang dianjurkan untuk melakukan shalat dua rakaat sebagaimana riwayat At-Thabarani.
Imam An-Nawawi memberikan pedoman rinci perihal surat yang dibaca setelah Surat Al-Fatihah dan doa setelah shalat. “Seseorang ketika ingin mengadakan perjalanan dianjurkan untuk melakukan shalat dua rakaat berdasarkan riwayat sahabat Muqaththam bin Al-Miqdam RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Tiada yang lebih utama untuk ditinggalkan seseorang untuk keluarganya selain shalat dua rakaat ketika ia ingin bepergian,’ (HR At-Thabarani),” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 185).
Dilansir NU Online, mengutip saran sebagian ulama, Imam An-Nawawi menyebutkan sebagai berikut:
a. Pada rakaat pertama, Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Kafirun.
b. Pada rakaat kedua, Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas.
Tetapi ulama lain, kata Imam An-Nawawi, menganjurkan
a. Pada rakaat pertama, Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Falaq.
b. Pada rakaat kedua, Surat Al-Fatihah dan Surat An-Nas.
Setelah salam, seseorang yang hendak mudik dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi dan Surat Quraisy.
Usai membaca dua surat itu, ia boleh berdoa dengan tulus. Imam An-Nawawi menyarankan doa berikut ini: Allâhumma bika asta‘înu, wa ‘alaika atawakkalu, allâhumma dzallil lî shu‘ûbata amrî, wa sahhil ‘alayya masyaqqata safarî, warzuqnî minal khairi aktsara mimmâ athlubu, washrif ‘annî kulla syarrin, rabbisyrah lî shadrî, wa yassir lî amrî. Allâhumma innî astahfizhuka wa astaudi‘uka nafsî, wa dînî, wa ahlî, wa aqâribî, wa kulla mâ an‘amta ‘alayya wa ‘alaihim bihî min âkhirah wa dunyâ, fahfazhnâ ajma‘în min kulli sû’in yâ karîm.