WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhir-akhir ini menjadi sorotan pasca pemberhentian salah satu penyidik kepolisian.
Masalah internal KPK ini juga mendapat sorotan dari para mantan pimpinan KPK.
Desakan pun muncul meminta Firli Bahuri dipecat dari jabatan sebagai ketua KPK.
Sejumlah mantan pimpinan KPK beserta perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil menggelar aksi.
Mereka menyuarakan untuk pencopotan Firli Bahuri di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin siang (10/4/2023).
Mantan pimpinan KPK yang turut aksi yakni, Abraham Samad dan Saut Situmorang, mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (AII) Usman Hamid, serta mantan Wamenkumham Denny Indrayana.
“Hari ini kita melaporkan Saudara Firli Bahuri kepada Dewan Pengawas (Dewas) terhadap pelanggaran etika dan pelanggaran kepatuhan yang diduga dilakukan Saudara Firli,” kata Samad saat orasi dikutip wartabanjar.com dari merdeka.com.
Dokumen Penyelidikan
Sorotan terhadap Firli juga tajam saat beredarnya kabar bocornya dokumen penyelidikan dugaan korupsi tunjangan kinerja di Kementerian ESDM/
Mantan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, menduga Ketua KPK Firli Bahuri sebagai pembocor dokumen penyelidikan dugaan korupsi tunjangan kinerja Tahun Anggaran 2020-2022 di Kementerian ESDM.
Bambang mengatakan dokumen yang bocor bukan sekadar surat perintah penyelidikan (sprinlidik), melainkan menyerupai Laporan Hasil Penyelidikan.
Menurutnya, fakta dan peristiwa dalam informasi yang beredar melalui WhatsApp di masyarakat dapat disimpulkan pembocoran dokumen yang bersifat rahasia yang menyerupai Laporan hasil Penyelidikan KPK.