WARTABANJAR.COM, MADIUN – Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, sampai saat ini masih dalam penyaderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) di Papua.
Meski demikian, terkaita upaya pembebasan Mark, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak menyiapkan strategi maupun tim khusus.
Pemerintah tetap mengandalkan Satgas Damai Cartenz yang merupakan tim gabungan TNI-Polri untuk membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan hal itu di sela kunjungannya di Madiun, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023).
Laksamana Yudo menyebut pihaknya tetap mengupayakan untuk membebaskan pilot tersebut dari penyanderaan KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya.
Baca juga: Tiga Hari Jelang Wisuda Mahasiswi FISIP UI Terjun dari Lantai 18 Apartemen
Meski demikian, Panglima TNI mengaku medan di Papua memang tidak mudah. Ditambah lagi, pihaknya juga mengusahakan agar tidak ada korban dari warga sipil.
“Tetap kita usahakan (membebaskan sandera), saya tidak mau terjadi korban, tidak mudah memang di medan Papua, tapi tetap kita usahakan supaya tidak ada korban dari masyarakat,” tuturnya, dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV Madiun Imam Iswanto.
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI juga menegaskan bahwa pihaknya tidak menyiapkan tim khusus untuk membebaskan sandera.
“Tidak, tidak ada tim khusus. Jadi, tim Damai Cartenz yang sudah BKO Polri lebih kita optimalkan sama Polri untuk mencari keberadaannya.”
Mengenai kesulitan yang dihadapi, Yudo Margono menyebut, selain medan, KKB juga selalu menggunakan warga sipil sebagai tameng.