Kemenkes Sebut Subtipe Flu Burung Ditemukan di Kalsel, Lokasinya di Peternakan Bebek Peking

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan mutasi dari Flu Burung (H5N1) yaitu 2.3.4.4b alias Highly Pathogenic Avian Influenza (HAPAI) telah masuk Indonesia.

    Menurut, ditemukannya unggas yang positif virus Flu Burung melalui uji PCR dan sequencing peternakan komersial bebek peking yang tidak divaksin di Provinsi Kalimantan Selatan.

    Pihaknya menyebutkan jenis virus anyar dari Flu Burung itu berpotensi menular atau menyebar ke manusia.

    Meski begitu Berdasarkan hasil Risk Assessment Virus Influenza A (H5N1) clade 2,3,4,4b yang dilakukan oleh WHO, dinyatakan bahwa saat ini risiko infeksi pada manusia masih rendah dan tidak ada laporan penularan dari manusia ke manusia secara berkelanjutan.

    BACA JUGA: Rusia Laporkan ke WHO Temuan Kasus Pertama Flu Burung H5N8 pada Manusia

    Namun demikian terdapat peningkatan virus H5N1 clade 2.3.4.4b dari burung liar ke beberapa spesies mamalia di berbagai negara di Eropa dan Amerika Utara, dimana terdapat prevalensi virus yang tinggi pada populasi unggas di wilayah tersebut.

    “Subtipe H5N1 yang menyebutkan adanya kenaikan wabah HPAI H5N1 clade 2.3.4.4b dan clade 2.3.2.1c di dunia dan telah teridentifikasi positif virus H5N1 clade 2.3.4.4b melalui uji PCR dan sequencing di peternakan komersial bebek peking yang tidak divaksin di Provinsi Kalimantan Selatan,” ujar Kemenkes dalam siaran pers, Sabtu (25/2).

    Kemenkes menjelaskan situasi penyebaran Virus Influenza A (H5N1) clade baru 2.3.4.4b yang dikenal sebagai penyakit Flu Burung, saat ini telah menjadi perhatian banyak pihak.

    Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyatakan saat ini di Amerika, Eropa, dan Asia terutama di China dan Jepang sedang mewabah HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza) subtipe H5N1 clade baru 2.3.4.4b.

    BACA JUGA: Sebut Harga Tes PCR Hanya 90 Ribu, Direktur Bio Farma Langsung Klarifikasi

    Kemenkes menyebut terdapat peningkatan virus H5N1 clade 2.3.4.4b dari burung liar ke beberapa spesies mamalia di berbagai negara di Eropa dan Amerika Utara, di mana terdapat prevalensi virus yang tinggi pada populasi unggas di wilayah tersebut.

    Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memperingatkan akuisisi mutasi yang cepat dan konsisten pada mamalia dapat menjadi petunjuk virus ini memiliki kecenderungan untuk menjadi infeksi zoonosis, yang berpotensi menyebar ke manusia.

    “Berdasarkan situasi tersebut kami harapkan saudara dan seluruh jajaran untuk melakukan kewaspadaan terhadap kemungkinan KLB Avian Influenza (Flu Burung) pada manusia,” ujar Kemenkes.

    Kemenkes mengimbau untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi yang membidangi fungsi kesehatan hewan serta sektor terkait lainnya dalam upaya pencegahan dan pengendalian Flu Burung pada manusia.

    Kemudian menyiapkan fasilitas kesehatan untuk penatalaksanaan kasus suspek Flu Burung sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    Editor : DTM

    Baca Juga :   Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Sempat Ungkap Beratnya Tekanan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI