Waduh! Studi AS Temukan 20 Persen Salah Info Hasil Searching di TikTok


    WARTABANJAR.COM Hasil riset di AS menunjukan pengguna TikTok mendapat informasi yang salah (misinformation) jika memanfaatkan aplikasi itu untuk pencarian, mulai dari vaksin Covid-19 hingga kasus penembakan di sekolah.

    Hal itu terungkap dalam riset yang dilakukan periset di NewsGuard. Seperti dikutip dari CNN, sebanyak 20 persen video hasil pencarian para pengguna terkait informasi tersebut mengandung misinformasi.

    Periset di NewsGuard melakukan ujicoba bulan ini dengan memanfaatkan TikTok dan Google untuk mencari informasi terkait pemilihan presiden AS 2020, dan perang Rusia vs Ukraina.

    Hasilnya, para pengguna TikTok yang mayoritas remaja serta pemuda “secara berulang diberikan video yang memuat klaim yang salah dalam 20 hasil awal, seringnya dalam lima hasil awal,” demikian dilaporkan hasil riset itu.

    “Google, sebagai pembanding, menyediakan kualitas informasi yang lebih tinggi dan tidak terlalu mempolarisasi dengan sedikit misinformasi,”

    Para periset ini menggunakan kata kunci seperti “vaksin mRNA dan “pemilihan 2022” juga topik kontroversial seperti “konspirasi Uvalde tx”. Mereka lalu menganalisa 540 video TikTok dan menemukan bahwa 105 video atau 19,4 persen mengandung misinformasi atau klaim yang salah.

    NewsGuard juga menemukan mesin pencarian TikTok “secara konsisten menyuplai jutaan pengguna mudanya dengan minsinformasi di bidang kesehatan, termasuk beberapa klaim yang bisa berbahaya untuk kesehatan mereka”.

    Salah satu contoh dari informasi soal “apakah tanaman mugwort menginduksi aborsi”. Ratusan video hasil kata kunci itu berisi saran aborsi herbal yang belum terbukti aman.

    Baca Juga :   Nasabah Bank Kalsel, Robainah Raih Undian Tabungan Simpeda Rp 50 Juta

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI