WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Buntut dari kontroversi drakor Suriname atau Narco-Saints yang menampilkan negara Suriname dalam citra yang negatif, Pemerintah Suriname memperingatkan Korea Selatan.
Orang Korea di Suriname mungkin dalam bahaya, keselamatan mereka terancam karena judul drama populer tersebut.
Kedutaan Korea di Venezuela telah mendesak warga Korea yang tinggal di Suriname untuk berhati-hati dengan keselamatan mereka.
Pada tanggal 14 September, Kedutaan Korea memperingatkan di situs webnya, “Warga Korea yang tinggal di Suriname mungkin menghadapi kesulitan setelah penayangan drama, ‘Narco-Saints (Suriname dalam bahasa Korea).'”
Melansir Allkpop, Jumat (16/9/2022), Kedutaan Korea terus mengatakan, “Seperti kedutaan Korea, kami sangat prihatin dengan keselamatan warga Korea (di Suriname), dan kedutaan akan melakukan yang terbaik untuk keselamatan mereka.”
Kedutaan mendesak setiap warga Korea Selatan di Suriname untuk berhati-hati terhadap keselamatan mereka dan untuk segera menghubungi presiden Asosiasi Korea jika ada kekhawatiran atau membutuhkan bantuan.
Korea dan Suriname menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1975, dan sekarang Kedutaan Besar Korea di Venezuela bertanggung jawab atas Suriname.
Sebelumnya, Menteri Suriname secara resmi memprotes drama ‘Narco-Saints (Suriname)’ yang mengklaim bahwa drama tersebut menggambarkan negaranya dalam citra negatif yang menampilkan Suriname sebagai negara penuh narkoba.
Menteri Luar Negeri Suriname, Albert Ramdin baru-baru ini mengadakan konferensi pers dan mengatakan, “Suriname tidak lagi memiliki citra terkait narkoba. Kami akan mengambil tindakan hukum terhadap (drama) ‘Narco-Saints (Suriname)’.”
Karena judul drama tersebut mengancam keselamatan warga Korea yang tinggal di Suriname dan bahkan telah menjadi isu diplomatik, disebutkan bahwa harus lebih berhati-hati dalam mencantumkan nama suatu wilayah atau negara dalam judul sebuah karya. (brs)