Hingga berita ini diturunkan, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan aparat kepolisian. Publik di Sulawesi Utara mendesak agar aparat bertindak tegas terhadap organisasi pecinta alam yang menjadikan kekerasan sebagai tradisi orientasi.
Peristiwa ini menambah daftar panjang praktik perpeloncoan dan kekerasan yang kerap terjadi di organisasi non-formal, padahal orientasi seharusnya menjadi wadah edukasi, bukan ajang penyiksaan.(Wartabanjar.com/voktis.id/Berbagai Sumber)
editor: nur muhammad