WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Bagi sebagian orang, masa menjalani hukuman di balik jeruji besi identik dengan hari-hari penuh penantian.
Namun, di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin, suasananya berbeda.
Di sini, para warga binaan justru sibuk mengasah keterampilan dan mengembangkan bakat yang mereka miliki.
Selama masa pembinaan, mereka diajarkan berbagai keterampilan seperti membuat kain sasirangan, mengolah produk UMKM, berkebun, hingga mengelola kolam ikan.
Semua itu dilakukan di ruang khusus bernama Ruang Kerja Kegiatan.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menjelaskan bahwa pihaknya sengaja mengarahkan warga binaan yang memiliki bakat agar dapat terus berkreasi.
“Mereka yang punya bakat kami ajak berkreasi di ruang kerja kegiatan, sehingga keterampilan itu bisa berkembang dan bermanfaat,” ujar Herriansyah.
Tak hanya kegiatan keterampilan, pembinaan juga mencakup aspek keagamaan. Warga binaan rutin melaksanakan salat duha dan mendengarkan ceramah agama yang diselenggarakan pihak lapas.
Fasilitas lain yang tersedia adalah Warung Telekomunikasi Khusus Lapas (Wastel), yang memungkinkan warga binaan menghubungi keluarga melalui telepon maupun panggilan video secara legal dan aman.
BACA JUGA: 9 Rumah Hangus Terbakar di Desa Cukan Lipai HST
“Daripada menyelundupkan ponsel, lebih baik menggunakan fasilitas Wastel ini, praktis dan tidak ribet,” tambah Herriansyah.
Wastel beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 WITA, setelah apel pagi, hingga apel sore.
“Program ini merupakan inisiatif dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM, untuk mendukung komunikasi sehat antara warga binaan dan keluarganya,” pungkasnya.