WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Pelaku MRA dan MRS merasa menyesal telah menganiaya korban, Akhmad Mulyadi, menggunakan senjata tajam (Sajam) hingga berujung tewasnya korban.
Hal tersebut, diungkapkan oleh salah satu pelaku yakni MRA kepada awak media setelah menjalani proses rekonstruksi ulang, di Mapolsek Banjarmasin Barat, Selasa (22/5/2025) siang.
“Kami merasa menyesal kejadian sampai seperti ini, dan kami juga memohon maaf kepada keluarga korban,” ungkap MRA.
MRA mengaku saat kejadian, ia bertindak reflek menganiaya korban hingga tewas karena ingin melindungi adiknya.
MRA menjelaskan ia memang akrab dengan korban, bahkan beberapa hari sebelum kejadian, korban memang tidur di rumahnya.
“Selama dua hari di rumah itu, memang almarhum ini sibuk membersihkan besi tua (Sajam) miliknya, dan besi itu selalu disimpan dalam tas yang dipakainya,” jelas MRA.
BACA JUGA: Satu Kota Teler Massal, 20 Ton Ganja Dibakar Warga Turki Halusinasi dan Dilarikan ke RS
Oleh sebab itu, kata MRA, saat adiknya memukul korban, sontak dia mendekati korban dan pelaku yang sedang ribut.
“Saat saya melihat korban mundur sambil mencoba membuka tasnya, saya langsung kepikiran korban ingin mengambil sajamnya, jadi saya langsung menusuk korban lebih dulu,” kata MRA.
Akibatnya, korban pun mengalami empat luka tusuk, lalu dilarikan ke RS TPT untuk menjalani perawatan medis pada lukanya.
Namun sayangnya, setelah menjalani perawatan selama beberapa waktu, korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak medis. (iqnatius)
Editor: Yayu