WARTABANJAR.COM – Sebuah insiden kekerasan yang mengejutkan terjadi dalam pertandingan semi-final MI Al Hidayah vs SD Simolawang. Seorang pelatih tim sekolah dasar (SD) diduga melakukan kekerasan fisik terhadap pemain MI Hidayah setelah sang pemain merayakan golnya dengan antusias. Kejadian tersebut menyebabkan sang pemain mengalami retak pada tulang ekor.
Insiden ini terjadi di tengah pertandingan yang berlangsung sengit antara kedua tim. Setelah mencetak gol, pemain dari MI Hidayah terlihat melakukan selebrasi yang mungkin dianggap berlebihan oleh pelatih tim lawan, SD Simolawang. Alih-alih memberikan apresiasi atas semangat juangnya, pelatih tersebut malah melampiaskan kemarahannya dengan membanting pemain tersebut ke tanah.
BACA JUGA:WADUH! Awak Media Diintimidasi saat Liputan Dugaan Penyalur Tenaga Kerja Bodong di Bekasi
Akibat bantingan tersebut, pemain yang masih berstatus pelajar SD itu menderita cedera serius pada tulang ekornya, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan. Rekan-rekannya dan ofisial pertandingan segera memberikan pertolongan pertama sebelum korban dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Kejadian ini mendapat kecaman keras dari berbagai pihak, baik dari kalangan masyarakat maupun dunia pendidikan olahraga. Banyak yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk kekerasan yang tidak bisa ditoleransi, apalagi dilakukan oleh seorang dewasa terhadap anak-anak.
Pihak kepolisian hingga kini belum memberikan pernyataan resmi mengenai langkah yang akan diambil, tetapi publik menantikan keadilan dan perlindungan terhadap anak-anak yang terlibat dalam dunia olahraga, terutama yang berada di bawah usia.