“Pacarnya datang ke stadion dan saya bilang, bukankah akan terasa menyedihkan jika dia datang hanya untuk menonton satu pertandingan? Itulah kekuatan cinta yang luar biasa,” kata Ko Hee-jin sambil tertawa.
Pelatih juga menyoroti mental baja Megawati yang tak pernah absen sejak babak playoff.
“Mega banyak melakukan serangan bagi tim pada babak playoff. Dia pasti lelah, tetapi kekuatan mentalnya luar biasa,” tambahnya.
Hingga leg ketiga final, Megawati telah mengoleksi 143 poin: 65 poin di babak playoff dan 78 poin sepanjang tiga laga final—terbanyak di skuad Red Sparks.
Red Sparks Bangkit dari Tekanan dan Cedera
Red Sparks sempat di ambang kekalahan cepat di final setelah menjalani enam pertandingan hanya dalam 11 hari, dengan sejumlah pemain mengalami cedera. Salah satunya adalah kapten sekaligus setter utama, Yeum Hye-seon, yang kembali mengalami cedera namun memilih tetap bermain.
Dukungan moral pun diberikan kepada Megawati dan rekan-rekannya. Tim Red Sparks secara khusus mengundang kerabat Megawati untuk hadir langsung di laga kandang demi memberikan semangat tambahan.
Kemenangan di leg ketiga menjadi titik balik penuh emosi bagi Red Sparks.
“Ini adalah sebuah pertandingan menyentuh yang akan tercatat dalam sejarah,” ungkap Ko Hee-jin.
“Saya berandai-andai apakah kita akan pernah melihat pertandingan seperti tadi lagi. Para pemain kami tidak berada di kondisi normal mereka, tapi mereka menunjukkan semangat juang yang luar biasa.”
Leg keempat final Liga Voli Korea akan kembali digelar di kandang Red Sparks pada Minggu (6/4/2025). Semangat dan kekuatan cinta tampaknya akan kembali menjadi amunisi utama bagi Megawati dan Red Sparks dalam perjuangan menuju gelar juara.(Wartabanjar.com/bolasport/sports.khan.co.kr/x.com/berbagai sumber)