Menurutnya, alat pertanian modern yang berkualitas akan meningkatkan efisiensi kerja serta hasil panen.
“Dengan adanya standardisasi instrumen pertanian, kita dapat memastikan bahwa teknologi yang digunakan mendukung produktivitas secara optimal,” jelas Akhmad.
Kegiatan ini juga diisi juga dengan diskusi interaktif antara peserta dan pemateri.
Para petani, perangkat desa, dan pemangku kepentingan lainnya aktif menyampaikan pandangan mereka terkait implementasi Brigade Pangan di lapangan.
Diskusi ini memberikan banyak masukan berharga yang akan digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan program ke depannya.
Di akhir kegiatan, pengurus Brigade Pangan yang baru dibentuk diberikan arahan tentang tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan program ini.
Mereka juga diberikan motivasi untuk terus berinovasi dalam mengelola lahan pertanian agar hasilnya produksi dapat meningkat secara signifikan.
Sosialisasi pembentukan Brigade Pangan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, menunjukkan sinergi yang kuat dalam mendukung pembentukan Brigade Pangan tersebut.
Tokoh-tokoh penting itu selaian Akhmad Subhan dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Selatan dan Plt. Kasi Penyelenggaraan Penyuluhan Distan Marlena, juga ada Camat Martapura Timur Sonwani, Danpos dan Babinsa, Pambakal, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), PP Swadaya Martapura Timur, pengurus Brigade Pangan yang baru dibentuk, serta Ketua Gapoktan Desa Akar Begantung. (mc banjar)