WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Keluarga Iptu Tomi Marbun Kasat Reskrim Polres Bintuni, mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk meminta kejelasan mengenai keberadaan Iptu Tomi yang hilang di Papua. Kejadian ini sudah berlangsung selama tiga bulan tanpa ada kepastian terkait nasib anggota kepolisian tersebut.
“Kami menyampaikan keluh kesah keluarga yang selama tiga bulan ini belum mendapat kepastian soal keberadaan AKP Iptu Tomi Marbun yang hilang di Papua,” ujar adik Iptu Tomi Marbun, Monterry Marbun dikutip dari channel YouTube, Minggu (9/3/2025).
Baca juga:Usai Baku Tembak, Personel TNI-Polri Tembak Mati Gembong KKB di Teluk Bintuni, Iptu Tomi Hilang!
Monterry Marbun menambahkan, keluarga menaruh harapan besar pada Mabes Polri untuk segera menemukan Iptu Tomi Marbun dan memberikan kejelasan.
Iptu Tomi Marbun yang menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Teluk Bintuni, dilaporkan hilang setelah terjatuh ke sungai saat mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Iptu Tomi Marbun dilaporkan hanyut di Kali Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Rabu (18/12/2024).
Curiga ada kejanggalan
Istri Iptu Tomi, Riah Ukur Tarigan, mengungkapkan, laporan dari Polres Bintuni, Papua Barat mengenai hilangnya suaminya berbeda-beda. Kejanggalan inilah yang membuatnya curiga ada yang disembunyikan oleh pihak Polres Bintuni.
Riahmengaku dirinya menerima tiga laporan yang tidak sama dari berbagai pihak di Polres Bintuni, yakni wakapolres, kapolres, dan kanit Resmob Bintuni.
Baca juga: Gerak Cepat Aiptu Karyanto Temukan Lansia 90 Tahun yang Hilang di Kelurahan Mentaos Banjarbaru
“Masing-masing memberitahu saya tentang penyebab yang berbeda-beda,” ujar Riah dengan suara terbata-bata dikutip dari channel YouTube, Minggu (9/3/2025).
Riah melanjutkan, sebelum suaminya menghilang, Iptu Tomi Marbun sempat berpamitan untuk bertugas pada 15 Desember 2024.
“Suami saya pamit berangkat dari rumah sekitar pukul 09.00 WIB, dan mengatakan akan menuju rumah Pak Kanit Resmob,” jelasnya.
Suaminya sempat menghubunginya lagi sebelum naik ke lokasi tugas sekitar pukul 23.00 WIB.
“Dia bilang akan singgah ke rumah sekitar jam itu untuk berpamitan. Namun setelah itu, tidak ada kabar lagi. Saya coba menghubungi, tetapi tidak ada respons,” ujarnya.
Pada 18 Desember 2024, Riah menerima kabar dari wakapolres Bintuni yang datang bersama istri, menginformasikan long boat yang digunakan oleh suaminya terbalik.
“Saya diberitahu bahwa suami saya hilang dan hanya anggota lain yang selamat,” ungkapnya.
Namun, informasi yang diberikan semakin membingungkan. Tidak lama setelahnya, Riah dihubungi oleh kapolres Bintuni yang mengatakan suami Riah tergelincir dari long boat.
“Dia mengatakan suami saya duduk di belakang, mungkin salah pijak, sehingga tergelincir. Anggota lain di dalam long boat tidak mengetahui hal itu,” cerita Riah.
Keesokan harinya, Riah kembali mendapat informasi berbeda dari Kanit Resmob Bintuni, Roland.
“Dia mengatakan, suami saya sempat berenang, terbawa arus, dan berdiri di tandusan. Air di sana katanya hanya sebatas lutut, namun tidak lama setelah itu suami saya hilang tersapu arus,” ungkapnya.
Baca juga:Personel TNI-Polri Tembak Mati Satu Anggota KKB
Perbedaan keterangan yang didapatkan dari tiga pejabat Polres semakin membuat Riah merasa kebingungan dan curiga bahwa ada sesuatu yang tidak beres terkait hilangnya sang suami.
“Saya mulai berpikir, kenapa ada tiga orang dari Polres Bintuni yang datang dengan cerita yang berbeda-beda? Saya merasa ada yang ditutupi. Itu sebabnya saya berani berbicara, agar suami saya bisa ditemukan,” tutup Riah dengan penuh harap agar suaminya segera ditemukan.(brt)
Editor: purwoko