TPA Basirih Disegel, Pemulung Mengeluh Tak Lagi Dapatkan Barang Bekas

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Penyegelan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Basirih oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) RI, ternyata berimbas pada mata pencarian para pemulung di Kota Banjarmasin.

    Dari pantauan di lapangan, terlihat suasana sangat sepi ketika masuk ke TPA Basirih padahal sebelum ditutup ratusan pemulung mencari barang bekas.

    Salah seorang pemulung, Masdiah mengatakan, sudah 25 tahun mencari barang bekas di TPA Basirih. Padahal, uang hasil memulung hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari.

    “Biasanya untuk pendapatan sehari-hari dari 35 sampai 50 ribu, yang mana untuk menanggung biaya anak yang tidak normal atau ABK,” ucap Masdiah, Kamis (06/02/2025).

    Baca juga:Masjid Istiqlal Mulai Bahas Persiapan Pengamanan Selama Ramadan

    Pemulung yang biasa mencari barang di TPA Basirih harus kehilangan mata pencarian setelah TPA disegel. (wartabanjar.com - Riska)
    Pemulung yang biasa mencari barang di TPA Basirih harus kehilangan mata pencarian setelah TPA disegel. (wartabanjar.com – Riska)

    “Kabar adanya penutup membuat terkejut dan menangis karena tidak ada pemasukan lagi untuk membiyai hidup sehari-hari,” tambahnya.

    Ia cuma bisa berharap pemerintah dapat memberikan solusi terhadap masalah tersebut.

    “Di sini ada ratusan pemulung yang terdampak, semoga ada solusi dari pemerintah terhadap nasib kami ini,” harapnya.

    Hal serupa juga dirasakan oleh pemulung lain, Ratu, yang juga sudah 10 tahun mencari barang bekas dengan tanggungan satu cucu untuk ongkos biaya sekolah.

    “Biasanya mencari barang bekas dari jam 8 pagi sampai 4 sore, yang mana mendapat penghasilan sekitar 25-30 ribu,” ucap Ratu.

    Baca Juga :   Angin Kencang di Kota Banjarmasin, Sebabkan Tenda Terbang dan Pohon Tumbang

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI