WARTABANJAR.COM, JAKARTA – TNI mengumumkan rencana revolusioner dengan merekrut warga sipil berkeahlian di bidang siber untuk bergabung sebagai anggota militer. Langkah ini diyakini mampu memperkuat pertahanan digital Indonesia di tengah ancaman siber yang semakin kompleks.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, pertama kali mengungkapkan rencana ini pada September 2024. Para warga sipil yang terpilih akan ditempatkan di Matra Siber, bagian keempat dalam struktur TNI yang melengkapi Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
Lebih Efektif Rekrut Ahli Siber daripada Melatih Prajurit
Agus menegaskan bahwa merekrut tenaga ahli siber lebih efektif daripada melatih prajurit TNI dari nol dalam bidang ini.
“Kalau di bidang lain seperti siber, saya merekrut khusus siber yang memang dia yang tadinya orang siber. Sipilnya siber, kami jadikan tentara,” ujar Agus dalam rapat pimpinan (Rapim) TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
“Dia punya kemampuan siber. Bukan tentara yang kita jadikan orang siber itu akan susah,” tambahnya.
Tak Hanya Siber, Spesialisasi Lain Juga Dipertimbangkan
Selain bidang siber, Agus menegaskan bahwa rekrutmen ini juga akan mempertimbangkan spesialisasi lainnya. Ia mencontohkan perekrutan perwira prajurit karier (PK) dengan keahlian tertentu seperti dokter, psikolog, dan ahli hukum.
Menurut Agus, pelatihan bagi perwira karier akan berbeda dengan mereka yang menempuh pendidikan di Akademi TNI, karena perwira karier sudah memiliki keahlian khusus sebelum bergabung.