WARTABANJAR.COM, SEOUL – Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan (Korsel) pada Kamis (19/12) melaporkan ratusan tentara Korea Utara (Korut) tewas di Rusia. Disebutkan, setidaknya 100 tentara asal Korut itu tewas karena bertempur dengan Ukraina di wilayah Rusia.
Tak kurang dari 1.000 tentara mengalami luka-luka, menurut seorang anggota parlemen Korsel.
Laporan ini disampaikan dalam pengarahan tertutup kepada komite intelijen parlemen Korsel. NIS juga mengatakan militer Rusia mengeluhkan bahwa pasukan Korut kekurangan kemampuan untuk merespons serangan pesawat nirawak (drone).
Baca juga:Operasi Khusus SBU Ukraina Sukses Bunuh Kepala Unit Senjata Kimia Rusia
Dikabarkan, sebagian besar dari tentara Korut itu dimobilisasi sebagai pasukan penyerang garis depan.
Diketahui setidaknya 11.000 tentara Korut telah dikerahkan di wilayah Kursk, Rusia dan akan digerakkan ke pertempuran sebenarnya pada Januari dan Februari 2025, menurut NIS.
Badan intelijen negara itu juga mengatakan telah mendeteksi tanda-tanda pemimpin Korut Kim Jong-un sedang mempersiapkan pelatihan pasukan operasi khusus yang akan dikirim tambahan ke konflik Rusia dengan Ukraina.
Sebelumnya, Kantor Berita Korsel Yonhap melaporkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membagikan video yang ia klaim menunjukkan seorang tentara Rusia membakar jenazah tentara Korut yang tewas dalam pertempuran melawan Ukraina.
Zelensky membuat klaim tersebut dalam sebuah video yang diunggah di media sosial pada Selasa (17/12).
Pemimpin Ukraina itu mengatakan, tindakan tersebut bertujuan untuk menyembunyikan keberadaan pasukan Korut yang bertempur bersama Rusia.