WARTABANJAR.COM, DAMASKUS – Sebuah kuburan massal yang mengerikan ditemukan di dekat Kota Damaskus, Suriah, pada Senin (16/12). Kuburan massal Suriah ini diperkirakan berisi sekitar 100.000 jenazah korban kekejaman pemerintahan rezim Bashar Assad.
Informasi ini diungkapkan oleh Mouaz Moustafa, kepala organisasi advokasi Syrian Emergency Task Force yang berbasis di Amerika Serikat, pada Selasa (17/12).
Baca juga:880 Ribu Warga Suriah Mengungsi, Ribuan di Antaranya Menyandang Disabilitas
Menurut Moustafa, kuburan massal Suriah tersebut terletak di al-Qutayfah, sekitar 40 km sebelah utara Damaskus. Penemuan ini merupakan salah satu dari lima kuburan massal yang berhasil ditemukan dalam beberapa tahun terakhir.
“Hitungan kasarnya diperkirakan ada sekitar 100.000 jenazah,” ujar Moustafa.
“Itu adalah perkiraan jumlah yang sangat minim,” lanjutnya.
Moustafa juga meyakini bahwa masih ada kuburan massal Suriah lain yang belum ditemukan. Selain jenazah warga Suriah, turut ditemukan pula jenazah warga Amerika Serikat, Inggris, dan negara asing lainnya yang menjadi korban.
Hingga saat ini, Reuters belum dapat mengonfirmasi klaim Moustafa secara independen. Namun, sejak dimulainya perang sipil Suriah pada tahun 2011, ratusan ribu orang telah tewas dalam konflik yang dipicu oleh protes anti-pemerintahan Assad.
Selama masa pemerintahannya, Bashar Assad dan ayahnya, Hafez Assad, yang memimpin hingga tahun 2000, dikenal menjalankan rezim dengan tangan besi.
Kelompok hak asasi manusia menuding rezim Assad melakukan pembantaian terhadap para penentangnya, termasuk melalui eksekusi massal di sistem penjara yang brutal.