Ia mengaku tidak ingin semua TPA mendapatkan teguran keras dari pemerintah pusat agar Bupati dan Walikota menjadi lebih aware terhadap pengelolaan sampah di Kalsel dan bukti keseriusan Pemprov.
Selain itu pihaknya juga akan mengundang pelaku usaha, produsen dari sampah itu sendiri untuk diminta Responsibility-nya, pertanggung jawaban produsen terhadap kemasan yang beredar banyak di Kalsel untuk bisa ikut ambil bagian di dalam upaya pengurangan sampah itu sendiri di Kalimantan Selatan.
“Dan Bapak Gubernur juga sudah mengagendakan bahkan beliau berharap bisa ke 13 Kabupaten/Kota. Tetapi di waktu yang pendek ini mungkin kami sarankan bagi beberapa Kabupaten/Kota yang memang masih PR berat, artinya masih melakukan open dumping, sehingga kami harap dengan kunjungan Bapak Gubernur ini nanti juga memberikan semangat buat teman-teman yang memiliki tugasnya untuk menjawab di dalam pengelolaan sampah itu sendiri dan menjadi perhatian bagi Bupati Walikota untuk memberikan anggaran yang proporsional di dalam pengelolaan sampah di TPA,” tambahnya.
Salah satu saran dari Bapak Menteri cara yang paling mudah dan paling gampang adalah dengan membangun bank sampah-bank sampah unit di TAPAK dimana selama ini terdapat bank sampah tetapi tidak menyebar.
“Cara yang paling masuk akal, yang paling murah adalah dengan membangun bank sampah. Sekarang saatnya semuanya turun ke lapangan untuk mensosialisasikan, untuk mengajak masyarakat bisa memilah sampahnya dari sumber atau dari rumah dan menyediakan fasilitas untuk menabung bank sampah itu sendiri,” ujar Hanifah. (MC Kalsel)