Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, menyoroti dampak jadwal Pilkada yang berdekatan dengan Pilpres dan Pileg. “Dekatnya jadwal ini membuat antusiasme pemilih menurun,” ujarnya.
Kendala Kandidasi
Rifqinizamy juga mencatat aturan yang mewajibkan calon anggota legislatif mundur dari jabatan sebelum maju Pilkada. “Ini membatasi pilihan kandidat dan bisa memengaruhi minat pemilih,” katanya.
BACA JUGA:Kapan Hasil Real Count Resmi Pilkada 2024 Diumumkan? Simak Ini Jadwal dari KPU
Kurangnya Sosialisasi
KPU DKI Jakarta mengungkapkan telah melakukan sosialisasi masif ke komunitas, organisasi, sekolah, dan kampus. Namun, efeknya tampaknya belum signifikan dalam meningkatkan partisipasi.
Tantangan ke Depan
Penurunan partisipasi pemilih ini menjadi evaluasi besar bagi KPU dan pemerintah. Jika terus dibiarkan, fenomena golput bisa berdampak pada legitimasi hasil Pilkada dan kualitas demokrasi Indonesia.
Apa solusi yang tepat untuk mengembalikan kepercayaan publik dalam Pilkada mendatang? Kita tunggu gebrakan selanjutnya dari KPU dan pemerintah!(Wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor: nur muhammad