Hormati Pahlawan, Presiden Prabowo Letakkan Karangan Bunga di Monumen Pahlawan Rakyat Tiananmen

    Sebagai informasi, Lapangan Tiananmen di Beijing menjadi fokus protes besar-besaran, yang dihancurkan penguasa Komunis China, 30 tahun lalu. Pada 1980-an, China mengalami perubahan besar. Partai Komunis yang berkuasa mulai mengizinkan beberapa perusahaan swasta dan investasi asing.

    Baca juga: Kapolri Apresiasi Dedikasi Kompolnas 2020-2024, Ini Harapannya ke Komisioner 2024-2028

    Pemimpin China, Deng Xiaoping berharap kebijakan itu dapat membangkitkan perekonomian dan meningkatkan standar hidup. Namun, upaya itu dicederai praktek korupsi, sementara pada saat yang sama meningkatkan harapan adanya keterbukaan politik yang lebih besar.

    Pada musim semi 1989, aksi protes meningkat, dengan tuntutan kebebasan politik yang lebih besar. Para pengunjuk rasa didorong kematian seorang politisi terkemuka, Hu Yaobang, yang terlibat dalam sejumlah perubahan ekonomi dan politik.

    Hu Yaobang kemudian terdepak keluar dari posisi penting partai oleh lawan politiknya dua tahun sebelumnya.

    Sekitar sepuluh ribu orang berkumpul pada hari pemakamannya, di bulan April, menyerukan kebebasan menyuarakan pendapat yang lebih besar dan menolak sensor.

    Baca juga: Diancam Parang, HT Melaporkan Tetangganya HE Ke Polisi

    Pada pekan-pekan berikutnya, para pemrotes berkumpul di Lapangan Tiananmen, dan diperkirakan pesertanya mencapai satu juta jiwa. Lapangan Tiananmen merupakan salah satu penanda paling terkenal di Beijing.

    Di dekat lapangan itu, ada makam Mao Zedong, pendiri China modern, Aula Besar Rakyat, yang digunakan Partai Komunis untuk menggelar pertemuan.(Sidik Purwoko)

    Baca Juga :   Konvoi Bantuan ke Gaza Alami Penjarahan, Krisis Pangan Semakin Parah

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI