WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Pemilihan presiden AS telah selesai dan hasilnya telah diketahui, meskipun masih ada tahapan berikutnya sebelum Donald Trump dilantik. Kemenangan Trump menguntungkan atau sebaliknya membuat kekhawatiran bagi prospek Indonesia?
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat dikhawatirkan menghambat kinerja ekspor Indonesia.
Baca juga:Donald Trump Kembali Jadi Presiden AS, Begini Hubungan Amerika dengan Indonesia ke Depan
Menurut Budi, pertumbuhan ekspor Indonesia akan terhambat karena kebijakan proteksionisme yang diusung Trump, seperti pengenaan tarif impor yang tinggi.
“Sudah pasti (menghambat kinerja ekspor Indonesia) karena kalau perang tarif seperti itu bisa menyebabkan daya saing berkurang,” kata dia di Jakarta, Jumat, seperti dikutip Antara.
Ia berpendapat China, sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, akan menjadi negara yang paling terdampak dari kebijakan proteksionisme Trump.
Menurutnya, jika pertumbuhan ekonomi China melambat akibat kebijakan tersebut, maka permintaan terhadap produk-produk Indonesia ke China juga akan ikut menurun.
“Jadi ketika negara-negara mitra tujuan ekspor Indonesia terkena dampaknya dan mengalami perlambatan, maka secara langsung maupun tidak langsung Indonesia juga akan terdampak,” ucapnya.
Lebih lanjut, Budi menilai meskipun ada potensi penerapan pajak tinggi terhadap produk-produk China, peluang bagi Indonesia untuk mengisi pasar AS yang ditinggalkan China sangat terbatas.