WARTABANJAR.COM, BEIRUT – Malaysia menyatakan pada 8 November 2024 bahwa enam pasukannya yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian yang bertugas di bawah PBB terluka dalam ledakan di Lebanon.
Kementerian Pertahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan selepas tengah malam tadi bahwa ledakan itu terjadi pada 7 November di dekat Stadion Saida, namun tidak memberikan rincian tentang penyebab ledakan tersebut.
Baca juga:PBB Prihatin Kondisi Kelaparan 2,3 Juta Warga Gaza yang Bersifat Sistemik
PBB mengatakan lima penjaga perdamaian asal Malaysia termasuk korban di antara mereka yang terluka dalam serangan udara Israel di Lebanon Selatan pada 7 November. Serangan itu juga menewaskan tiga warga sipil.
Israel melancarkan rentetan serangan setelah Hizbullah Lebanon mengatakan pihaknya melakukan serangan rudal yang menargetkan pangkalan militer di dekat Bandara Internasional Ben Gurion Israel pada 6 November.
Kementerian Pertahanan Malaysia mengatakan ledakan itu “menargetkan kendaraan sipil lain yang menuju ke Beirut tetapi juga menyebabkan kerusakan pada sebuah bus yang membawa” pasukan penjaga perdamaian PBB asal Malaysia, dan melukai enam di antaranya.
Baca juga:PBB Keluarkan Pernyataan UNIFIL dalam Bahaya yang Kian Besar
Mereka menggambarkan luka-luka tersebut sebagai ringan, termasuk seorang penjaga perdamaian yang menderita patah tulang di lengan kirinya dan dibawa ke rumah sakit.
“Angkatan Bersenjata Malaysia akan terus memantau situasi ini dengan cermat dan akan memberikan informasi terkini mengenai insiden tersebut ketika tersedia,” kata pernyataan itu.(pwk)